Iklan

Langgapos Net
Redaksi
5/14/2025, 22:42 WIB
Last Updated 2025-05-14T15:42:20Z
Langgam Religi

Fakta tentang Sayap Lalat dan Mukjizat Sains: Hadis Nabi yang Terbukti Ilmiah

Fakta tentang Sayap Lalat dan Mukjizat Sains: Hadis Nabi yang Terbukti Ilmiah


LANGGAMPOS.NET - Di tengah keraguan zaman modern terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad Saw., salah satu yang kerap jadi perdebatan adalah sabda beliau mengenai lalat. Hadis ini diriwayatkan oleh dua sahabat mulia, Abu Hurairah dan Abu Said al-Khudri, yang masing-masing menyampaikan perintah Nabi untuk menenggelamkan lalat jika ia jatuh ke dalam makanan atau minuman.

Hadis tersebut berbunyi, “Jika lalat jatuh ke dalam minuman salah satu di antara kalian, maka benamkanlah seluruhnya, kemudian buanglah. Karena pada salah satu sayapnya terdapat kesembuhan, dan pada sayap yang lain terdapat penyakit.” (HR. Bukhari)

Bagi sebagian orang yang belum memahami keistimewaan ajaran Islam, hadis ini terdengar aneh, bahkan tidak masuk akal. Mereka mempertanyakan, bagaimana mungkin seekor lalat yang dikenal sebagai hewan kotor justru mengandung obat?


Keraguan ini berakar pada persepsi umum bahwa lalat merupakan hewan pembawa penyakit. Ia biasa hinggap di tempat sampah, bangkai, atau kotoran manusia. Maka wajar jika banyak yang merasa jijik ketika lalat menyentuh makanan mereka.

Namun, jika kita mau jujur dan terbuka terhadap penemuan ilmiah, akan tampak bahwa Rasulullah Saw. jauh mendahului pengetahuan manusia modern. Sains baru mampu membuktikan belakangan bahwa memang terdapat senyawa antimikroba yang tersimpan dalam tubuh lalat, terutama pada sayapnya.

Penelitian laboratorium yang dilakukan di berbagai negara menemukan fakta menakjubkan. Sayap lalat mengandung senyawa yang dapat melawan bakteri patogen. Bahkan, beberapa jenis lalat memiliki protein yang mampu menghentikan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.

Sisi ilmiah inilah yang menjadi pembenaran bahwa Rasulullah Saw. tidak berbicara berdasarkan prasangka, tapi berdasarkan wahyu dan ilmu dari Allah Swt. Maka ketika beliau menyampaikan agar lalat dibenamkan seluruhnya ke dalam makanan atau minuman, ada proses ilmiah yang tengah beliau ajarkan: yaitu agar sisi sayap yang membawa obat ikut larut dan menetralkan sisi yang membawa penyakit.

Tentu saja, ini bukan perintah mutlak untuk mengonsumsi makanan yang sudah tercemar lalat. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersihan. Tapi dalam kondisi darurat atau ketika makanan sulit didapat, maka hadis ini menjadi pedoman penuh hikmah.

Lalat, dalam pandangan Islam, bukan sekadar hewan yang mengganggu. Ia adalah makhluk Allah yang memiliki fungsi ekologis dan pelajaran spiritual. Lalat adalah bukti bahwa dalam hal yang dianggap remeh pun, Allah menaruh rahasia besar.

Bagi umat Islam, iman kepada sabda Rasulullah Saw. adalah bagian dari keyakinan terhadap kebenaran risalah beliau. Hadis tentang lalat ini justru memperlihatkan betapa Islam telah berbicara tentang mikrobiologi sebelum ilmu tersebut berkembang.

Kesalahan kita sering kali terletak pada sikap tergesa-gesa dalam menilai ajaran agama dengan standar ilmu yang belum sempurna. Padahal, berapa banyak penemuan ilmiah yang baru bisa dibuktikan setelah ratusan tahun?

Dalam banyak hal, Islam meminta umatnya berpikir. Tidak hanya menerima ajaran begitu saja, tapi juga merenungkan dan mencari hikmahnya. Termasuk dalam hal lalat, Allah menunjukkan bahwa sesuatu yang tampak menjijikkan bisa menjadi sebab keselamatan jika kita memahami ilmunya.

Hadis tentang lalat adalah contoh bahwa Islam bukan sekadar agama spiritual, tapi juga sistem kehidupan yang menyatu dengan ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad Saw. bukan hanya pembawa wahyu, tapi juga guru besar umat manusia.

Sikap seorang Muslim seharusnya tidak mudah menolak sabda Nabi hanya karena tidak sesuai dengan logika kasat mata. Sebaliknya, setiap perintah dan larangan Rasulullah patut dijadikan pintu pembuka untuk mendalami lebih jauh rahasia ciptaan Allah.

Lalat mungkin tampak kecil dan hina. Tapi dari makhluk ini, kita belajar bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu tanpa tujuan. Dan dari sabda Nabi tentang lalat, kita kembali diingatkan bahwa kebenaran Islam akan terus terungkap, seiring kemajuan ilmu dan terbukanya hati untuk beriman.

(*)
Advertisement
close