Tiga Amalan Sederhana yang Membuat Seorang Muslim Dicintai Allah SWT

Tiga Amalan Sederhana yang Membuat Seorang Muslim Dicintai Allah SWT

11/05/2025,
Tiga Amalan Sederhana yang Membuat Seorang Muslim Dicintai Allah SWT
Tiga Amalan Sederhana yang Membuat Seorang Muslim Dicintai Allah SWT


LANGGAMPOS.NET - Setiap muslim tentu mendambakan satu hal yang paling agung dalam hidupnya — menjadi hamba yang dicintai Allah SWT. Cinta Allah bukan sekadar karunia, tapi puncak tertinggi dari perjalanan spiritual seorang mukmin. Namun, jalan menuju cinta Allah ternyata tidak selalu melalui ibadah-ibadah besar seperti shalat dan puasa. Dalam ajaran Islam, ada amal-amal sederhana yang justru membuka pintu kasih sayang Ilahi.

Dalam kitab Sirajut Thalibin, Juz 2 halaman 44, disebutkan satu riwayat yang menggugah hati. Diriwayatkan bahwa ada tiga perkara yang dicintai oleh Allah Azza Wajalla: sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit bicara. Tiga kebiasaan ini tampak sederhana, namun di baliknya terkandung hikmah besar bagi kehidupan spiritual dan sosial seorang muslim.

Pertama, sedikit makan.

Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam urusan makan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada wadah yang lebih buruk yang diisi oleh manusia selain perutnya.” (HR. Tirmidzi). 

Makan berlebihan membuat hati keras dan menumpulkan ketajaman spiritual. Sementara makan secukupnya menumbuhkan rasa syukur, menjaga kesehatan, dan membuat ibadah lebih khusyuk. 

Dalam konteks modern, mengurangi makan juga berarti menjaga tubuh dari penyakit dan membentuk gaya hidup sehat sesuai ajaran Islam.

Kedua, sedikit tidur.

Tidur adalah kebutuhan manusia, tetapi berlebihan dalam tidur membuat waktu terbuang sia-sia. 

Ulama menekankan pentingnya bangun di sepertiga malam terakhir untuk bermunajat, melaksanakan shalat tahajud, dan berzikir. 

Waktu ini disebut sebagai saat paling mustajab untuk memohon ampunan dan rahmat Allah. 

Sedikit tidur bukan berarti mengabaikan istirahat, melainkan menggunakan waktu hidup sebaik mungkin untuk mendekat kepada Sang Pencipta.

Ketiga, sedikit bicara.

Dalam Islam, lisan adalah cerminan hati. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Banyak bicara tanpa manfaat sering menjerumuskan pada dosa, seperti ghibah, fitnah, atau perkataan sia-sia. 

Sedikit bicara bukan berarti pendiam, melainkan menjaga lisan agar hanya digunakan untuk kebaikan — berdzikir, memberi nasihat, atau menyampaikan ilmu.

Ketiga amalan ini — sedikit makan, tidur, dan bicara — menjadi fondasi bagi ketenangan jiwa seorang muslim. 

Dengan menahan diri dari hal-hal berlebihan, hati menjadi lembut, pikiran jernih, dan ibadah semakin berkualitas. Allah mencintai hamba yang mampu mengendalikan dirinya, karena pengendalian diri adalah bukti ketundukan sejati kepada-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh kesibukan dan godaan dunia, menjalankan tiga amalan ini bisa menjadi bentuk mujahadah — perjuangan melawan hawa nafsu. Sedikit makan menjaga tubuh, sedikit tidur menjaga waktu, dan sedikit bicara menjaga hati. Ketiganya saling melengkapi sebagai jalan menuju cinta Allah yang hakiki.

Maka, jika ingin dicintai Allah SWT, tidak perlu menunggu mampu melakukan ibadah besar. Mulailah dari yang kecil, dari kebiasaan sederhana yang diajarkan para ulama dan dicontohkan Rasulullah SAW. Sebab, dalam kesederhanaan itulah tersimpan rahasia besar menuju ridha dan cinta Ilahi.

(*)

TerPopuler