Iklan

Redaksi
7/31/2025, 09:43 WIB
Last Updated 2025-07-31T02:43:50Z
Langgam Religi

Inilah 5 Kiat Istiqamah di Jalan yang Lurus

Kiat Mencapai Istiqamah


LANGGAMPOS.NET - Tidak sulit untuk memulai perjalanan di jalan yang benar. Yang berat justru bagaimana bertahan di dalamnya. Seseorang bisa saja semangat di awal, tapi kemudian goyah di tengah jalan karena godaan, tekanan, atau rasa lelah. Dalam Islam, kemampuan untuk tetap konsisten dalam keimanan dan ketaatan disebut istiqamah.

Berikut adalah 5 kiat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari untuk menjaga sikap istiqamah kita.

1. Jadikan Al-Qur’an sebagai Rujukan Harian

Al-Qur’an bukan hanya kitab bacaan, tapi sumber penguat jiwa. Allah menyebut bahwa kisah-kisah para Nabi diturunkan untuk meneguhkan hati. Siapa yang dekat dengan Al-Qur’an akan lebih tahan banting menghadapi guncangan hidup. Ia memberi arah saat bimbang dan kekuatan saat lemah.

2. Konsisten dalam Amal dan Ketaatan

Dalam banyak ayat disebutkan bahwa amal saleh yang dijaga terus-menerus akan membuat iman lebih stabil. Ibadah, sedekah, atau amal kecil lainnya, jika dilakukan rutin, menjadi pelindung hati. Komitmen pada syariat membentuk daya tahan ruhani yang tidak gampang goyah.

3. Rutin Berdoa dan Berdzikir

Nabi Muhammad sendiri, meski imannya paling sempurna, masih sering berdoa agar hatinya tetap dalam agama Allah. Ini menunjukkan bahwa doa adalah bagian penting dalam menjaga kestabilan iman. Dalam Al-Qur’an, Allah juga memerintahkan banyak berdzikir saat menghadapi ujian agar hati tetap kuat.

4. Dekat dengan Lingkungan yang Menguatkan

Orang-orang baik membawa pengaruh positif. Dalam hadits, Nabi memuji mereka yang menjadi jalan kebaikan bagi sesama. Berteman dengan orang saleh membuat kita malu untuk bermaksiat dan lebih mudah untuk terus berada di jalan kebenaran.

5. Ingat Kematian dan Kampung Akhirat

Al-Qur’an menggambarkan bahwa orang yang istiqamah akan mendapat keteguhan hidup dan kemuliaan saat ajal menjemput. Mereka disambut para malaikat dengan kabar gembira. Mengingat kematian bukan untuk menakut-nakuti, tapi agar kita selalu waspada dan tidak kehilangan arah.

Penutup

Istiqamah butuh proses. Ia bukan hadiah, tapi buah dari upaya yang terus-menerus. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan, menjaga amal, memperbanyak doa, memilih lingkungan yang baik, serta sadar akan akhirat, istiqamah bisa menjadi bagian dari karakter kita sampai akhir hayat.

(*)
Advertisement
close