Program Genting Sumenep Targetkan Generasi Emas Bebas Stunting 2045

Program Genting Sumenep Targetkan Generasi Emas Bebas Stunting 2045

10/17/2025,
Program Genting Sumenep Targetkan Generasi Emas Bebas Stunting 2045


LANGGAMPOS.NET - SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep memperkuat kolaborasi strategis pencegahan stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). 

Program masif ini menjadi upaya nyata lintas sektor—pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat—untuk melahirkan generasi emas 2045 bebas stunting di Sumenep. 

Langkah pencegahan stunting ini vital, fokus pada peningkatan gizi dan perbaikan pola asuh anak berisiko tinggi di wilayah kepulauan Madura tersebut.

Rapat Koordinasi Tim Pengendalian GENTING di Bappeda Sumenep (16/10/2025) dihadiri berbagai unsur BUMN, BUMD, swasta, perguruan tinggi, lembaga sosial, komunitas, dan media yang berperan sebagai Orang Tua Asuh (OTA).

Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardansah, menekankan GENTING adalah wujud nyata semangat gotong royong mencegah stunting sejak dini. 

Menurutnya, stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, melainkan juga pola asuh yang krusial.

“Stunting dapat menyebabkan penurunan skor kognitif hingga 11 poin IQ,” tegas Ellya. “Jika tidak dicegah, hal ini dapat menghambat terwujudnya generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, GENTING menjadi gerakan penting yang melibatkan semua pihak.”

Dasar pelaksanaan gerakan ini merujuk Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024. 

Program ini diharapkan menaikkan kepedulian publik dan partisipasi menekan angka stunting di Sumenep.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinkes P2KB, Ida Winarni, memaparkan tren positif penurunan stunting di Sumenep dalam empat tahun terakhir.

“Pada tahun 2021 prevalensi stunting masih di angka 29 persen. Tahun 2022 turun menjadi 21,9 persen, lalu 16,7 persen di tahun 2023, dan tahun 2024 tinggal 11,2 persen,” ungkap Ida. “Kami berharap tahun 2025 bisa di bawah 10 persen.”

Ida menegaskan, pencegahan stunting harus berkelanjutan, mengingat potensi kelahiran baru selalu ada.

“Kita tidak bisa menghilangkan stunting sepenuhnya, tapi kita bisa mencegah anak-anak lahir dalam kondisi stunting melalui pendidikan, asupan gizi yang baik, dan pendampingan keluarga,” tambahnya.

Melalui GENTING Sumenep, Pemkab berharap menciptakan sinergi berkelanjutan antar sektor, memperkuat pendampingan keluarga, dan memastikan kebutuhan gizi anak berisiko stunting terpenuhi demi Sumenep bebas stunting.

TerPopuler