Bupati Award 2025 Sumenep Jadi Mesin Penggerak Reformasi Birokrasi dan Inovasi Pelayanan Publik

Bupati Award 2025 Sumenep Jadi Mesin Penggerak Reformasi Birokrasi dan Inovasi Pelayanan Publik

10/17/2025,
Bupati Award 2025  Sumenep Jadi Mesin Penggerak Reformasi Birokrasi dan Inovasi Pelayanan Publik


BUPATI AWARD 2025 DIGAGAS PEMKAB SUMENEP, SINYAL REFORMASI BIROKRASI HUMANIS DAN MESIN PENDORONG INOVASI PELAYANAN PUBLIK DAERAH: Achmad Fauzi Wongsojudo Targetkan Budaya Kerja Kreatif Aparatur Pemerintahan Hingga Tingkat Kecamatan-Kelurahan, Wujudkan Pemerintahan Cerdas Melayani Rakyat.




LANGGAMPOS.NET - SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep resmi meluncurkan Bupati Award 2025. Program ini bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan manuver strategis demi mempercepat reformasi birokrasi yang humanis, berdaya guna, dan berorientasi pada pelayanan publik yang inovatif.

Inisiatif ini diklaim menjadi mesin penggerak vital untuk menancapkan "DNA inovatif" di seluruh lini aparatur pemerintahan daerah.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa Bupati Award lahir dari kehendak membangun perubahan kultur kerja birokrasi yang lama. 

"Bupati Award bukan perlombaan biasa. Ini ruang untuk menyalakan semangat kreatif para aparatur agar pelayanan publik di semua level bisa terus berinovasi,” tegas Fauzi di Pendopo Agung Sumenep, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, perubahan cepat atau lambatnya pelayanan daerah sangat ditentukan oleh aparatur pemerintahan di tingkat bawah—yaitu kecamatan dan kelurahan. 

Karena itu, Pemkab Sumenep secara agresif mendorong setiap unit di sana untuk menampilkan inovasi unggulan yang lahir dari kebutuhan konkret masyarakat wilayah masing-masing.

Skema Bupati Award 2025 Sumenep

Skema penghargaan birokrasi ini mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari digitalisasi layanan administrasi, pengelolaan lingkungan dan sampah terpadu, hingga pemberdayaan ekonomi dan literasi digital warga. 

Fokusnya jelas: Inovasi harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat. "Kami ingin inovasi tidak berhenti pada ide, tapi diwujudkan menjadi gerakan nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat,” beber Fauzi.

Fauzi menekankan perlunya pergeseran pola pikir mendasar. Aparatur pemerintah kini dituntut tidak hanya bekerja sesuai prosedur, tetapi wajib mampu membaca perubahan zaman. Solusi kreatif harus menjadi jawaban atas kebutuhan publik. 

"Kita ingin aparatur punya DNA inovatif. Inovasi bukan proyek musiman, tapi harus menjadi budaya kerja. Dari pelayanan berbasis aplikasi hingga tata kelola lingkungan, semuanya harus berorientasi manfaat,” jelasnya.

Bupati Award 2025 disebut sebagai momentum emas untuk mempercepat reformasi birokrasi humanis dan berdaya guna di Kabupaten Sumenep. 

Kecamatan dan kelurahan didorong menjadi sentra lahirnya gagasan baru yang memperkuat hubungan simetris antara pemerintah dan rakyat.

“Kalau pelayanan publik di tingkat bawah berjalan cepat, akurat, dan ramah, maka wajah birokrasi kita akan berubah. Masyarakat akan percaya dan merasakan kehadiran pemerintah,” tandasnya. 

Dengan semangat kolaboratif ini, Bupati Award 2025 diyakini menjadi motor penggerak pemerintahan daerah yang cerdas, kreatif, dan benar-benar melayani rakyatnya.

(*)

TerPopuler