LANGGAMPOST.NET - Persaingan membuat smartphone setipis mungkin kian sengit. Setelah beberapa brand lebih dulu meluncurkan ponsel ringan nan ramping, kini giliran Tecno yang unjuk gigi. Mereka resmi memperkenalkan dua seri baru: Spark Slim dan Pova Slim, keduanya hadir dengan bodi ultra tipis di bawah 6 mm.
Desain Ultra Tipis, Bobot Ringan
Tecno Spark Slim hanya setebal 5,93 mm dengan bobot 156 gram. Sementara Pova Slim sedikit lebih tebal di 5,95 mm, tapi tetap mempertahankan bobot serupa. Untuk mencapai bodi ramping ini, Tecno harus mendesain ulang komponen internal mulai dari baterai, speaker, port USB-C, hingga slot SIM card.
Port USB-C dipangkas hingga 0,45 mm, sementara sistem pendingin vapor chamber dibuat hanya 0,3 mm. Meski tipis, keduanya tetap mengusung baterai 5.160 mAh dengan ketebalan 4,04 mm, cukup besar untuk ukuran smartphone ramping.
Bagian belakang menggunakan bahan fiberglass kelas aerospace setebal 0,36 mm. Untuk fotografi, keduanya dibekali kamera utama 50 MP. Spark Slim tampil lebih menonjol dengan tambahan Mood Light LED Bar yang bisa menampilkan animasi pencahayaan unik saat ada notifikasi.
Performa dan Spesifikasi
Soal performa, Spark Slim ditenagai chipset MediaTek Helio G200, sedangkan Pova Slim menggunakan Dimensity 6400. Sistem operasi sudah mengusung HiOS berbasis Android 15, lengkap dengan fitur AI yang semakin pintar.
Layarnya berjenis curved AMOLED dengan refresh rate 144 Hz dan kecerahan puncak hingga 4.500 nits, menjanjikan pengalaman visual mulus di bawah sinar matahari sekalipun.
Baterai 5.160 mAh mendukung pengisian cepat 45 W. Uniknya, kedua smartphone ini juga bisa dipakai untuk reverse charging hingga 10 W, berfungsi sebagai power bank darurat. Perlindungan IP64 melengkapi spesifikasi, membuatnya tahan terhadap debu dan cipratan air.
Tren Smartphone Tipis
Kehadiran Spark Slim dan Pova Slim menunjukkan ambisi Tecno masuk ke pasar smartphone tipis yang belakangan jadi tren. Desain ringkas bukan hanya soal estetika, tapi juga memberi kenyamanan penggunaan sehari-hari.
Dengan kombinasi desain ultra slim, layar AMOLED kencang, serta dukungan baterai besar, kedua smartphone ini jelas ingin menarik perhatian mereka yang mencari keseimbangan antara gaya dan performa.
Pertanyaannya: apakah konsumen siap menjadikan smartphone tipis sebagai standar baru, atau masih memilih ponsel tebal dengan baterai jumbo?
(*)