Fenomena Sleep Tourism: Wisata Tidur Jadi Tren Baru Gaya Hidup Sehat
langgampos net

Fenomena Sleep Tourism: Wisata Tidur Jadi Tren Baru Gaya Hidup Sehat

9/06/2025, 20:33
 
Tren Sleep Tourism

LANGGAMPOST.NET - Tidur kini bukan lagi urusan rumah saja. Di banyak kota besar dunia, muncul tren baru bernama sleep tourism atau wisata tidur. Konsepnya sederhana: hotel atau resort menawarkan pengalaman menginap yang dirancang khusus untuk memperbaiki kualitas tidur.

Dari Wellness ke Tidur Berkualitas

Sleep tourism lahir dari kesadaran baru: tidur adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Data WHO menunjukkan, sepertiga populasi dunia mengalami masalah tidur. Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh lemas, tapi juga meningkatkan risiko diabetes, depresi, hingga penyakit jantung.

Industri wellness menangkap peluang ini. Hotel-hotel premium menyediakan kamar dengan pencahayaan yang diatur sesuai ritme sirkadian, bantal dan kasur dengan teknologi khusus, hingga sesi meditasi malam.

Lebih dari Sekadar Staycation

Jika staycation identik dengan liburan santai, sleep tourism fokus penuh pada kualitas istirahat. Beberapa hotel bahkan bekerja sama dengan pakar tidur untuk menyusun paket “sleep program.”

Ada yang menyediakan layanan sleep tracking, aromaterapi menenangkan, hingga menu makan malam rendah gula yang ramah untuk tidur nyenyak.

Mengapa Jadi Tren?

Banyak orang merasa lelah meski sudah liburan. Sleep tourism menjawab kebutuhan itu: pulang dengan tubuh benar-benar segar. Di era kerja jarak jauh dan tuntutan produktivitas tinggi, tidur berkualitas menjadi “kemewahan baru” yang dicari kelas menengah perkotaan.

Tak heran, tren ini cepat menular ke berbagai kota. Dari New York, London, hingga Singapura, paket wisata tidur mulai dipasarkan sebagai the next big thing di industri lifestyle.

Bisa Diterapkan di Rumah

Meski sleep tourism identik dengan hotel mahal, prinsipnya bisa diterapkan di rumah. Beberapa cara sederhana antara lain:

  • Menjauhkan gawai satu jam sebelum tidur.
  • Menjaga suhu kamar sekitar 20–22 derajat Celsius.
  • Menggunakan aroma lavender atau chamomile.
  • Membuat rutinitas malam yang konsisten.

Penutup

Sleep tourism menunjukkan bahwa tidur bukan sekadar istirahat, melainkan investasi kesehatan. Tren ini lahir dari kegelisahan manusia modern yang sibuk, lelah, dan ingin menemukan kembali nikmatnya tidur pulas.

Pada akhirnya, baik di hotel mewah atau di kamar sendiri, tidur berkualitas adalah kunci tubuh sehat dan pikiran jernih. Karena kesehatan sejati, dimulai dari tidur yang cukup.

(*)

TerPopuler

close