LANGGAMPOST.NET - Di era semua serba bising—notifikasi, musik, podcast, video pendek—muncul tren baru di dunia lifestyle: silent walk. Jalan kaki tanpa earphone, tanpa musik, tanpa distraksi. Hanya kita, langkah kaki, dan suara alam sekitar.
Dari TikTok ke Dunia Nyata
Awal dari fenomena ini mulai sejak keviralannya di TikTok. Banyak kreator membagikan pengalaman berjalan kaki tanpa distraksi dan merasakan efek menenangkan. Dari sana, silent walk berkembang jadi gerakan global.
Di Indonesia, komunitas kecil mulai bermunculan. Beberapa kota besar sudah menggelar silent walk meet-up di taman kota. Mereka berjalan bersama, tapi tanpa berbicara, membiarkan kesunyian jadi teman perjalanan.
Berjalan kaki memang sudah dikenal menyehatkan, tapi tanpa distraksi manfaatnya berlipat. Kita jadi lebih peka pada detail: hembusan angin, aroma tanah, suara burung.
Psikolog menyebut ini sebagai bentuk mindfulness. Saat berjalan tanpa gadget, otak mendapat ruang untuk tenang, emosi lebih stabil, bahkan kreativitas bisa meningkat.
Banyak orang mengaku menemukan ide baru atau solusi masalah setelah rutin melakukan silent walk.
Gaya Hidup Anti-Bising
Di tengah tren always connected, silent walk muncul sebagai gerakan kecil melawan kebisingan digital. Bagi generasi yang lelah dengan layar, ini jadi terapi gratis yang bisa dilakukan kapan saja.
Tak butuh peralatan mahal, hanya sepatu nyaman dan keberanian untuk “melepaskan” earphone.
Cara Memulai Silent Walk
Untuk memulai akitivitas silent walk, pilih waktu pagi atau sore, keluar rumah, lalu berjalan tanpa musik. Fokus pada napas, langkah kaki, dan sekitar.
Bagi yang tinggal di kota besar, bisa coba di taman kota atau area perumahan yang tenang. Jangan khawatir kalau awalnya terasa canggung, kesunyian butuh waktu untuk dinikmati.
Tren yang Bisa Bertahan Lama
Banyak tren datang dan pergi, tapi silent walk punya potensi jadi gaya hidup permanen. Sederhana, murah, dan membawa dampak nyata bagi kesehatan mental.
Di era penuh distraksi, kesunyian jadi kemewahan baru. Dan silent walk memberi kita tiket gratis menuju ketenangan itu.
(*)
