Iklan

Redaksi
8/02/2025, 22:08 WIB
Last Updated 2025-08-02T15:08:24Z
Langgam Tekno

Epic Games Menang di Peradilan, Play Store Wajib Buka Pintu Bagi Toko Aplikasi Pihak Ketiga

Epic-Menang-Tuntutan-Atas-Playstore



LANGGAMPOST.NET - Google kembali kalah dari Epic Games. Setelah dua kekalahan beruntun di 2023 dan 2024, kini giliran Pengadilan Banding AS ke-9 yang menolak banding Google. Epic Games kembali unggul.

Dampaknya cukup besar. Google kini diwajibkan membuka Play Store bagi toko aplikasi pihak ketiga. Bukan sekadar bisa diakses lewat browser atau file APK, tapi benar-benar tampil resmi di Play Store. Selama tiga tahun ke depan, toko-toko ini juga akan punya akses penuh ke katalog aplikasi Android.

Epic Games Store, F-Droid, atau toko-toko aplikasi alternatif lain bisa segera hadir di Play Store tanpa harus lewat pintu belakang.

Tak berhenti di situ. Putusan pengadilan juga menyebut bahwa pengembang aplikasi kini bebas memakai sistem pembayaran alternatif. Mereka tidak lagi wajib menggunakan layanan Google yang dikenai potongan hingga 30 persen. Developer juga diperbolehkan menautkan langsung ke situs eksternal tanpa takut diblokir atau dibatasi.

Praktik lama Google yang memberi “bonus tersembunyi” ke produsen ponsel agar tidak memasang toko aplikasi lain pun resmi dilarang. Intinya, seluruh pihak baik developer maupun toko aplikasi harus diberi perlakuan setara.

CEO Epic Games, Tim Sweeney, langsung menyambut putusan ini. Ia memastikan bahwa Epic Games Store versi Android akan segera diluncurkan lewat Play Store. Sementara dari pihak Google, reaksi yang muncul lebih defensif. Mereka menyatakan bahwa perubahan ini berpotensi membahayakan keamanan pengguna dan memperlambat inovasi di Android.

Google berencana membawa perkara ini ke Mahkamah Agung AS. Tapi sambil menunggu, mereka tetap harus menjalankan putusan yang ada.

Bagi pengguna Android, perubahan ini bisa berarti dua hal. Di satu sisi, lebih banyak pilihan. Di sisi lain, potensi munculnya celah keamanan baru. Apakah kebebasan ini akan membuka ruang bagi inovasi? Atau justru membuat distribusi aplikasi jadi lebih liar?

Satu hal pasti: dominasi Google di Android sedang diuji. Dan kini, untuk pertama kalinya, Play Store bukan lagi satu-satunya gerbang utama.

(*)
Advertisement
close