LANGGAMPOST.NET - Di tengah tren flexing, yaitu pamer kekayaan, barang mewah, dan gaya hidup mahal, hidup sederhana justru makin dilirik.Bukan karena pelit. Tapi karena sadar.
Gaya hidup sederhana bukan berarti murahan. Justru di era serba pamer, kesederhanaan yang elegan terasa makin langka dan bernilai. Berikut tiga cara menjaga hidup tetap simpel, tapi tetap berkelas:
1. Pilih Kualitas, Bukan Kuantitas
Lemari penuh baju belum tentu berarti gaya. Kunci hidup sederhana yang tetap berkelas adalah memilih barang berkualitas, bukan banyak-banyakan.
Satu kemeja putih yang rapi, bahan bagus, dan potongan pas bisa lebih "mahal" tampilannya daripada lima baju tren cepat. Begitu juga dengan sepatu, tas, dan aksesori.
Prinsip ini juga berlaku untuk alat rumah tangga, gadget, bahkan furnitur. Pilih yang tahan lama dan fungsional. Ini bukan cuma hemat, tapi juga mencerminkan selera.
2. Gaya Hidup Tanpa Drama Finansial
Flexing seringkali berbasis utang. Sementara hidup sederhana mengutamakan stabilitas. Orang yang terlihat biasa saja belum tentu miskin, bisa jadi mereka tidak sedang membayar cicilan lifestyle.
Orang berkelas tahu kapan harus bilang "tidak" pada tren. Mereka sadar, punya tabungan dan hidup tanpa tekanan lebih penting daripada validasi online.
Punya dana darurat, investasi jangka panjang, dan pengeluaran yang masuk akal adalah bagian dari gaya hidup elegan hari ini.
3. Ramah, Rapi, dan Relevan
Sikap adalah kelas yang tidak bisa dibeli. Orang yang sopan, berpakaian bersih, dan bisa ngobrol dengan baik jauh lebih berkesan daripada mereka yang hanya mengandalkan logo besar di dada.
Kesederhanaan yang berkelas datang dari konsistensi. Datang tepat waktu, tidak mencela orang lain, dan tahu menempatkan diri adalah bagian dari "aura mahal" yang tak bisa ditiru dengan uang.
Di zaman ketika semua ingin terlihat lebih, hidup sederhana justru jadi pernyataan bahwa kita cukup.
(*)