LANGGAMPOST.NET - Pertanyaan tentang kapan sangkakala akan ditiup kerap menjadi pertanyaan orang-orang beriman. Sebab tiupan itu bukan sembarang suara. Ia menandai kehancuran semesta. Ia menjadi awal dari akhir yang dijanjikan. Namun, kapan tepatnya momen itu terjadi, hanya Allah yang Maha Tahu.
Dalam sebuah riwayat, Hudzaifah bin al-Yaman menceritakan bahwa ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW bukan tentang kebaikan, melainkan tentang keburukan. Ia takut keburukan itu akan menimpanya. Salah satu jawaban Nabi adalah peristiwa besar di akhir zaman: tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil.
Kapan sangkakala ditiup? Tidak ada satu pun makhluk yang tahu. Namun, tanda-tandanya telah diberitakan. Fitnah akan tersebar seperti malam gelap yang menutup segalanya. Ketika murka Allah mencapai puncaknya atas penghuni bumi, perintah akan turun kepada Israfil. Dan ia akan meniup sangkakala secepat kilat.
Tiupan pertama itu datang ketika manusia tengah lalai. Ada yang sedang berdagang, ada yang di ladang, ada pula yang sedang menyuap makanan ke mulut. Namun suapan itu tak sampai ditelan. Mereka mati seketika. Dunia berhenti tanpa sempat memberi aba-aba.
Apa yang terjadi setelah sangkakala ditiup? Bumi diguncang hebat. Gunung-gunung meleleh seperti kapas. Lautan tumpah menelan daratan. Bintang-bintang jatuh, langit robek, dan semua makhluk hidup binasa. Tidak hanya manusia, bahkan para malaikat penjaga langit pun ikut mati.
Rantai langit terputus. Malaikat-malaikat pembawa Arsy, pemikul Kursi Allah, para muqarrabin, dan penghuni langit tujuh lapis akan berguguran satu demi satu. Yang tersisa hanya empat: Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail. Namun tidak lama. Mereka pun diperintahkan untuk kembali kepada-Nya.
Akhirnya, hanya Allah yang kekal. Semua makhluk telah kembali. Semua suara terhenti. Alam semesta menjadi senyap seperti belum pernah ada kehidupan di dalamnya.
Tiupan sangkakala bukan hanya akhir dunia fisik, tetapi juga awal kehidupan akhirat. Setelah masa kehancuran, sangkakala kedua ditiup. Manusia dibangkitkan dari kubur. Hari pengadilan dimulai. Saat itu, tidak ada dusta, tidak ada pelarian, hanya pertanggungjawaban.
Dalam Al-Qur’an dan hadits, Allah dan Rasul-Nya berulang kali mengingatkan tentang tanda hari kiamat, peran malaikat Israfil, serta keadaan manusia saat sangkakala ditiup. Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai peringatan agar manusia bersiap, tidak lalai, dan tidak terbuai oleh kenikmatan dunia yang fana.
Hari itu akan datang. Kita tidak tahu kapan. Bisa besok, bisa seribu tahun lagi. Tapi pastinya, ia semakin dekat. Maka pertanyaannya bukan hanya "kapan", tapi "sudah siapkah kita ketika sangkakala itu ditiup?"
(*)
Sumber: Buku Bustan al-Wa’izhin, Ibnul Jauzi, Hal. 36