Intisari:
- Asesmen pimpinan OPD Sumenep digelar di BKD Jawa Timur sebagai pemetaan kompetensi pejabat.
- Pj Sekkab menegaskan asesmen dilakukan rutin, namun belum memastikan hubungannya dengan rotasi pejabat.
- Komisi I DPRD Sumenep meminta proses asesmen dilakukan maksimal karena menjadi acuan mutasi eselon II.
LANGGAMPOS.NET - SUMENEP - Pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep menjalani asesmen pejabat Sumenep pada Selasa, 18 November.
Uji kompetensi yang digelar di BKD Jawa Timur itu memunculkan sinyal kuat perombakan pejabat eselon II Sumenep.
Pj Sekretaris Kabupaten Sumenep, Achmad Syahwan Effendy, menyebut asesmen tersebut merupakan kegiatan rutin. Ia menegaskan proses itu dijalankan sebagai bagian dari pemetaan kemampuan pejabat oleh BKPSDM.
”Asesmen ini semacam pemetaan yang dilaksanakan badan kepegawaian pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM),” ujarnya kemarin (19/11).
Syahwan mengaku belum mengetahui apakah asesmen kali ini berkaitan dengan rencana rotasi pejabat Sumenep. Namun ia menegaskan pemetaan itu penting untuk membaca kapasitas pimpinan OPD.
”Saya belum tahu juga (mutasi atau tidak). Yang pasti ini mapping, artinya dari hasil asesmen itu mereka nanti akan dilihat cocoknya di mana,” sambungnya.
Menurutnya, tanpa asesmen, kemampuan pejabat tidak bisa diukur secara objektif. “Nanti akan dilihat semua kompetensinya seperti apa seiring bertambahnya usia mereka (kepala dinas),” imbuhnya.
Terpisah, anggota Komisi I DPRD Sumenep, Holik, menegaskan asesmen harus dilakukan serius karena menyangkut penilaian kemampuan kepala dinas.
Ia menyebut hasil pemetaan kompetensi itu menjadi acuan dalam penentuan posisi pejabat eselon II.
Pj Sekretaris Kabupaten Sumenep, Achmad Syahwan Effendy, menyebut asesmen tersebut merupakan kegiatan rutin. Ia menegaskan proses itu dijalankan sebagai bagian dari pemetaan kemampuan pejabat oleh BKPSDM.
”Asesmen ini semacam pemetaan yang dilaksanakan badan kepegawaian pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM),” ujarnya kemarin (19/11).
Syahwan mengaku belum mengetahui apakah asesmen kali ini berkaitan dengan rencana rotasi pejabat Sumenep. Namun ia menegaskan pemetaan itu penting untuk membaca kapasitas pimpinan OPD.
”Saya belum tahu juga (mutasi atau tidak). Yang pasti ini mapping, artinya dari hasil asesmen itu mereka nanti akan dilihat cocoknya di mana,” sambungnya.
Menurutnya, tanpa asesmen, kemampuan pejabat tidak bisa diukur secara objektif. “Nanti akan dilihat semua kompetensinya seperti apa seiring bertambahnya usia mereka (kepala dinas),” imbuhnya.
Terpisah, anggota Komisi I DPRD Sumenep, Holik, menegaskan asesmen harus dilakukan serius karena menyangkut penilaian kemampuan kepala dinas.
Ia menyebut hasil pemetaan kompetensi itu menjadi acuan dalam penentuan posisi pejabat eselon II.
“Kita belum tahu mutasinya kapan. Yang pasti, hasil asesmen ini harus dijadikan acuan untuk penentuan mutasi nanti. Makanya proses ini harus dilaksanakan secara serius,” katanya.
(*)
Tag Keyword SEO:
asesmen pejabat Sumenep, asesmen OPD Sumenep, rotasi pejabat Sumenep, mutasi eselon II Sumenep, BKD Jawa Timur, BKPSDM Sumenep, berita Sumenep
