LANGGAMPOST.NET - Kurma bukan sekadar buah khas Ramadhan. Di balik rasanya yang manis, kurma menyimpan banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Sejak zaman Nabi, kurma sudah menjadi makanan yang dianjurkan, bahkan disebutkan dalam berbagai riwayat sebagai makanan penuh berkah.
Kandungan utama kurma adalah gula alami, serat, vitamin, dan mineral. Gula alaminya cepat diserap tubuh, sehingga kurma efektif mengembalikan energi yang hilang. Itulah sebabnya, kurma sering menjadi makanan pembuka saat berbuka puasa.
Serat dalam kurma membantu melancarkan pencernaan. Mengonsumsi kurma secara rutin dapat mengurangi risiko sembelit dan menjaga kesehatan usus. Kandungan kalium di dalamnya juga bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Selain itu, kurma mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas. Antioksidan ini berperan penting mencegah kerusakan sel dan menurunkan risiko penyakit kronis, termasuk penyakit jantung.
Penelitian modern menemukan bahwa kurma juga baik untuk kesehatan otak. Kandungan flavonoid dan fenoliknya dapat membantu melindungi otak dari peradangan dan meningkatkan fungsi memori.
Bagi ibu hamil, kurma sering dianjurkan menjelang persalinan. Beberapa studi menunjukkan kurma dapat membantu memperlancar proses kelahiran alami dan mengurangi kebutuhan induksi medis.
Meski manis, kurma memiliki indeks glikemik yang relatif rendah dibanding gula olahan. Artinya, kurma tidak langsung membuat gula darah melonjak drastis, selama dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Dengan segala manfaatnya, tak heran jika kurma dijuluki “superfood” dari Timur Tengah. Mengonsumsinya secara rutin, baik sebagai camilan maupun campuran makanan, bisa menjadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan.
(*)
