Iklan

Redaksi
8/23/2025, 20:36 WIB
Last Updated 2025-08-23T13:36:33Z
Langgam Berita

Kepala Bappeda Arif Firmanto Resmi ASEAN Engineer, Saatnya Sumenep Punya Sekda Rasa Internasional

Kepala Bappeda Arif Firmanto Resmi ASEAN Engineer, Saatnya Sumenep Punya Sekda Rasa Internasional


LANGGAMPOS.NET - SUMENEP -  Kalau ada pejabat daerah yang gemar menambah koleksi gelar di belakang nama, Arif Firmanto bisa disebut juaranya. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep ini baru saja membawa pulang titel baru: ASEAN Engineer (ASEAN Eng.). Bukan dari lomba tarik suara di Vietnam, melainkan dari forum bergengsi para insinyur se-Asia Tenggara.

Pengukuhan berlangsung di Da Nang, Vietnam, 8 Agustus 2025, pada forum AFEO Governing Board Meeting. Sertifikat ASEAN Eng. diserahkan langsung oleh pengurus ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) setelah melewati penilaian panjang terhadap kompetensi, pengalaman, dan integritas profesional. Gelar ASEAN Eng. bukan sembarang tempelan. Ia menandai pengakuan internasional atas kapasitas seorang insinyur yang mampu bersaing di level kawasan.

Dengan pencapaian itu, Arif kini sah menuliskan ASEAN Eng. di belakang namanya. Status tersebut menegaskan kapasitasnya bukan sekadar birokrat lokal, melainkan profesional yang diakui lintas negara.

“Selamat kepada Bapak Dr. Ir. Arif Firmanto, S.TP., M.Si., IPU., ASEAN Eng. Gelar ini membuktikan dedikasi, integritas, serta kontribusi beliau yang luar biasa dalam dunia teknik,” kata Dr. Ir. Ivan Gunawan, dosen Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Kamis, 21 Agustus 2025.

Ivan menilai pengakuan AFEO semakin mempertegas reputasi Arif di tingkat regional. 

“Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi banyak insinyur muda dan terus mendorong kemajuan di bidang keteknikan,” ujarnya.

Arif sendiri menanggapinya dengan rendah hati. Ia menyebut gelar ASEAN Eng. bukan hanya kebanggaan pribadi. 

“Ini bukan hanya pencapaian dalam perjalanan hidup saya secara pribadi. Tetapi menjadi tanggung jawab untuk mengamalkannya dalam menjalankan tugas perencanaan pembangunan Sumenep secara berkelanjutan,” katanya, Jumat, 22 Agustus 2025.

Pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep itu menekankan pentingnya menularkan semangat bagi generasi muda. 

“Saya mengajak seluruh elemen, terutama generasi muda, untuk tidak berhenti menimba ilmu, memperluas jejaring, dan terus berkontribusi dalam pembangunan, bahkan sekecil apapun peran yang bisa diambil,” ujarnya.

ASEAN Eng. adalah gelar profesional bergengsi di Asia Tenggara. Ia bukan gelar akademik, melainkan pengakuan resmi bagi insinyur yang aktif di bidang teknik dan terdaftar di Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Gelar ini berlaku sepanjang penerimanya mampu menjaga profesionalitasnya.

Di balik prestasi internasional itu, nama Arif makin sering disebut dalam obrolan politik dan birokrasi lokal. Ia dipandang sebagai figur potensial untuk menempati jabatan strategis di pemerintahan. Sejumlah kalangan bahkan terang-terangan menyebutnya sebagai kandidat kuat Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, yang masa jabatannya segera berakhir.

Sebagai Kepala Bappeda, Arif dikenal dengan visi jangka panjang dan gaya kepemimpinan yang sistematis. Kemampuannya merancang kebijakan pembangunan dinilai terukur. Reputasi internasional yang baru saja disematkan kepadanya dianggap modal penting untuk membawa birokrasi Sumenep lebih profesional.

“Dengan pengakuan internasional yang diraih, Arif menunjukkan kapasitas dan kompetensi yang jarang dimiliki pejabat daerah. Ia punya keunggulan teknokratis sekaligus jaringan luas. Itu modal penting bagi seorang Sekda,” kata seorang pengamat pemerintahan di Sumenep.

Arif bukan hanya mewakili wajah profesionalisme baru, melainkan juga simbol keterhubungan Sumenep dengan dunia internasional. Prestasi yang ia torehkan memperlihatkan bahwa putra daerah bisa sejajar dengan insinyur kelas ASEAN. Dengan latar belakang teknis, pengalaman birokrasi panjang, dan jejaring global, sosoknya dianggap mampu menjadi motor pembangunan sekaligus figur tepat untuk menakhodai jabatan administratif tertinggi di kabupaten.

Nama Arif kini berada di persimpangan. Ia baru saja mencatat sejarah sebagai putra Sumenep pertama yang menyandang gelar ASEAN Eng. Tapi publik tentu berharap gelar itu tidak berhenti sebagai pajangan manis di kartu nama.

Di tengah birokrasi yang sering gemar rapat tapi lambat berlari, muncul pejabat yang pulang dari Vietnam membawa stempel internasional. Arif Firmanto seakan berkata bahwa insinyur Sumenep tak kalah kelas dengan kolega di Singapura atau Malaysia. Bedanya, ia pulang bukan dengan oleh-oleh kopi Vietnam, melainkan mandat moral untuk membangun tanah tempat ia menjalankan tugas sebagai abdi negara.

Kini pertanyaan menggantung di udara Sumenep: apakah gelar ASEAN Eng. itu akan sekadar jadi koleksi huruf di belakang nama, atau tiket menuju kursi Sekretaris Daerah? Kalau akhirnya Arif benar-benar duduk di kursi Sekda, mungkin rapat-rapat dinas akan terdengar berbeda. Bukan lagi sekadar “apa kata atasan”, melainkan “apa kata insinyur ASEAN”.

(*)
Advertisement
close