Iklan

Langgapos Net
Redaksi
6/26/2025, 22:35 WIB
Last Updated 2025-06-26T15:37:10Z
Langgam Tekno

Unihertz Titan 2: Kebangkitan Keyboard Fisik di Era Layar Sentuh

Unihertz-Titan-2


LANGGAMPOST.NET - Di tengah dominasi layar sentuh dan gesture swipe, satu produsen smartphone justru melawan arus. Unihertz, brand asal Tiongkok yang kerap hadir dengan perangkat unik, kembali menawarkan sensasi mengetik klasik lewat Titan 2, smartphone Android dengan keyboard fisik QWERTY.

Bukan sekadar nostalgia. Titan 2 ditujukan untuk pengguna yang mengutamakan presisi dan kecepatan dalam mengetik. Cocok bagi pekerja profesional yang kerap membalas email panjang, membuat catatan rapat, atau mengetik pesan tanpa risiko typo.

Layarnya berukuran 4,5 inci dengan rasio kotak (1440 x 1440 piksel), ditopang refresh rate 120Hz. Yang paling unik: ada layar kedua berukuran 2 inci di bagian belakang, tertanam di modul kamera. Layar ini bisa digunakan untuk notifikasi, tampilan widget, atau bahkan sebagai jendela bidik selfie memakai kamera utama.

Kamera utamanya 50MP, dilengkapi lensa telefoto 8MP dengan kemampuan zoom optik 3,4x. Kamera depannya 32MP dan sudah mendukung autofocus, fitur seperti ini jarang ditemukan di smartphone niche seperti ini.

Urusan performa, Titan 2 dibekali SoC MediaTek Dimensity 7300, RAM 12GB LPDDR5, dan penyimpanan besar 512GB UFS 3.1. Baterai 5.050mAh dengan pengisian cepat 33W memastikan perangkat ini tahan lama dan cepat kembali siap digunakan.

Soal fitur tambahan, Titan 2 tidak main-main: Dual SIM, NFC, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.4, GPS dual-band, infrared, radio FM, hingga sensor sidik jari tersedia lengkap. Sistem operasinya pun sudah Android 15. Bobotnya 235 gram, dengan ketebalan 10,8 mm yang masih nyaman digenggam meski terasa solid.

Titan 2 kini tersedia di Kickstarter mulai dari harga early bird USD 269. Harga normal diperkirakan USD 399, dengan pengiriman perdana pada Oktober 2025. Tersedia dalam versi global dan versi khusus AS, keduanya hanya berbeda pada dukungan jaringan.

Apakah Titan 2 akan memicu tren baru? Ataukah sekadar memenuhi hasrat segelintir pengguna yang rindu sensasi tombol fisik? Yang jelas, Titan 2 adalah bukti bahwa inovasi tidak selalu berarti mengikuti arus. Kadang, justru kembali ke akar bisa jadi pilihan paling berani.

(*)
Advertisement
close