Iklan

Langgapos Net
Redaksi
5/11/2025, 08:41 WIB
Last Updated 2025-05-11T01:41:13Z
Langgam Budaya

Tradisi Ojhung Khas Sumenep Diangkat ke Layar Lebar Lewat Film Sangkal Sangkol

Tradisi Ojhung Khas Sumenep Diangkat ke Layar Lebar Lewat Film Sangkal Sangkol



LANGGAMPOS.NET - Di tengah arus modernisasi yang kian deras, sekelompok sineas muda dari Sumenep mencoba melawan lupa. Mereka memproduksi Sangkal Sangkol, film semi dokumenter yang menjadikan Tradisi Ojhung sebagai jantung cerita.

Kesenian Ojhung yang merupakan bela diri khas Madura itu digambarkan bukan hanya sebagai atraksi budaya, melainkan sebagai cara hidup yang menyimpan nilai sosial mendalam.

Film ini membawa penonton mengikuti perjalanan emosional seorang pemuda bernama Saber.

Ia kembali ke kampung halamannya di Sumenep setelah lama meninggalkan desa. Kematian sang ayah menjadi pemicu, tetapi konflik batin yang ia hadapi jauh lebih dalam. 

Di balik kesedihannya, ia harus berhadapan dengan luka lama dan tradisi lokal yang justru membimbingnya menemukan makna baru tentang memaafkan.

Di desa yang masih memegang teguh adat, penyelesaian konflik bukan lewat kekerasan semata.

Tradisi Ojhung — pertarungan ritual menggunakan rotan — dijalankan sebagai bentuk silaturahmi.

Dalam film ini, Ojhung hadir bukan sekadar seni pertunjukan, tapi sebagai bagian dari mekanisme sosial masyarakat Madura Timur.

Dengan pendekatan semi dokumenter, Sangkal Sangkol menjadi lebih dari sekadar karya visual. 

Film ini memadukan narasi fiksi dan dokumentasi budaya secara autentik, menjadikan setiap adegan sebagai ruang pelestarian tradisi. 

Penonton diajak tidak hanya melihat, tetapi ikut merasakan denyut budaya yang perlahan terlupakan.

Produksi film ini juga menjadi panggung bagi talenta lokal. Mulai dari aktor, kru teknis, hingga tim kreatif, sebagian besar melibatkan warga Sumenep. 

Ini menjadi bukti bahwa daerah punya potensi besar untuk bersaing di industri film nasional maupun internasional.

Selain sebagai media hiburan, Sangkal Sangkol juga diharapkan menjadi sarana edukasi budaya. 

Pesan moral yang dikandungnya menekankan pentingnya menjaga warisan leluhur. Tidak sekadar dikenang, tapi dihidupkan kembali agar relevan dengan zaman.

Dengan menjadikan kesenian Ojhung sebagai narasi utama, film ini membuka pintu bagi masyarakat luas untuk mengenal Sumenep lebih dekat. 

Tradisi bukan sekadar masa lalu — ia adalah identitas yang layak diperjuangkan di masa kini.

(*)
Advertisement
close