LANGGAMPOS.NET - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, melontarkan pernyataan tegas kepada perusahaan rokok (PR) di wilayahnya. Ia mengingatkan bahwa perusahaan yang telah mengantongi izin resmi wajib segera memulai produksi dan berkontribusi terhadap perekonomian lokal.
Imbauan ini disampaikan menyusul upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam membuka ruang investasi, khususnya di sektor industri rokok. Dalam empat tahun terakhir, Pemkab telah memberikan berbagai kemudahan perizinan bagi investor demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, sejumlah perusahaan tampak belum menunjukkan komitmen produksi. Hal ini memicu kekhawatiran pemerintah daerah terhadap potensi ‘parkir izin’ yang tidak membawa dampak nyata bagi masyarakat.
Achmad Fauzi menegaskan bahwa keberadaan perusahaan rokok yang aktif dan beroperasi tidak hanya menjadi sumber pendapatan daerah, tetapi juga berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Sumenep. Sektor ini dinilai strategis dalam upaya menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
Pemerintah juga tengah mengevaluasi menyeluruh semua izin perusahaan rokok yang telah diterbitkan. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa setiap izin yang dikeluarkan bukan sekadar formalitas administratif, melainkan harus direalisasikan dalam bentuk produksi riil dengan merek yang terdaftar.
Menurut Fauzi, jika perusahaan benar-benar berproduksi dan mempekerjakan tenaga lokal, maka peningkatan pendapatan masyarakat akan terwujud secara bertahap. Ini juga akan memperkuat struktur ekonomi Sumenep dari sektor riil, bukan semata bergantung pada sektor konsumsi dan jasa.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa tidak akan memberi ruang bagi pelaku usaha yang hanya mengandalkan izin sebagai simbol, tanpa kontribusi langsung terhadap ekonomi daerah. Komitmen untuk berproduksi menjadi syarat mutlak agar kehadiran industri rokok memberikan manfaat berkelanjutan.
Dengan kebijakan tegas ini, Pemkab Sumenep berharap dapat memacu percepatan aktivitas industri lokal sekaligus membangun ekosistem investasi yang sehat dan bertanggung jawab.
(*)
